nusakini.com-- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam acara Indonesia Economic Outlook 2017, di London. Acara ini merupakan kerja sama Bloomberg dan Young Indonesian Professionals’ Association (YIPA) in Britain. Beberapa materi yang disampaikan Menkeu adalah terkait “Tren terkini, perkembangan dan prospek berinvestasi di Indonesia”. 

Salah satu hal yang disampaikan Menkeu adalah terkait perbaikan peringkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) di Indonesia. Menurutnya, saat ini Indonesia telah masuk ke peringkat 91 dalam hal EoDB di tahun 2017, atau meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di posisi 106. 

“Ease of doing business ini salah satu indikator bagaimana Indonesia bisa menarik bagi swasta, domestik atau foreign. Kami melompat dari 106 menjadi 91 di 2017,” jelas Menkeu. 

Perbaikan ini merupakan salah satu hasil dari peluncuran 14 paket ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, sebagai upaya reformasi pada ekonomi. “Kami juga memastikan swasta bisa ikut partisipasi untuk bangun Indonesia, yang dulunya mayoritas dari APBN. Kami berikan berbagai instrumen agar bisa menarik mereka ikut, misalnya kami tawarkan viability of payment,” tambah Menkeu. 

Tapi ia juga mengatakan bahwa pemerintah terus bekerja lebih kerja agar peringkat kemudahan berusaha ini dapat turun pada kisaran 40. Ini juga sesuai dengan sasaran Presiden Joko Widodo. “Presiden tidak hanya puas dengan lompatan ini, beliau bilang saya mau 40, saya tidak suka 91”. Ini membuat kita bekerja lebih keras, tidak hanya kerja tapi juga mengukur hasil,” ungkapnya. (p/ab)